Politeknik Internasional Bali (PIB) kampus yang mengusung program tourismpreneurship, meskipun baru 2 tahun, sudah sangat fokus dalam persiapan pengembangannya menjadi tourismpreneur. Padatnya perkuliahan tidak memerlukan mahasiswa untuk meluangkan waktu untuk mencari kegiatan tambahan. Beragam kegiatan dilakukan mahasiswa saat mengisi waktu liburan perkuliahan seperti menjadi freelance di event organizer, merintis usaha di bidang kuliner dan pemandu wisata.

I Gede Karsa, atau yang akrab dipanggil Karsa adalah Mahasiswa D4 Manajemen Perhotelan angkatan 2018 yang menekuni profesi sebagai pemandu wisata, demikian padatnya mendukung perkuliahan di PIB. Mahasiswa asal Bukit Kangin, Songan, Kintamani, Bangli ini mengatakan profesi ini dia masih bersekolah di SMP.

“Saya mulai menjadi Pemandu Tur sejak tahun 2014 kompilasi itu masih SMP, pada waktu itu saya masuk menjadi anggota pemandu wisata junior di organisasi P3GB (perhimpunan pramuwisata Pendakian Gunung Batur),” terang Karsa.

Lebih lanjut Karsa menjelaskan jika profesinya untuk saat ini tidak studinya, bahkan selama 1 semester Karsa bisa mendapatkan 8-10 tamu asing dan cukup untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

“Dapat saya lakukan disela-sela kegiatan kampus, seperti saat liburan di kampus, selain itu juga dapat mengasah bahasa saya lebih baik lagi, ditambah tamu yang sering saya dapat dari Amerika, Autralia, Jerman, Rusia dan Jepang”, ungkap Karsa.

Sementara itu Direktur PIB, Prof. Dr.Ir. Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., Ph.D., D.Th., D.Ag, mengatakan bahwa pendidikan di PIB lebih fokus pada profil agar nanti dapat menjadi profesional di bidang pariwisata atau pengusaha.
“Visi PIB menjadi perguruan tinggi yang berkualitas, berkarakter, dan terpercaya dengan salah satu misinya adalah memperoleh prestasi unggul yang memiliki jiwa kewirausahaan,” papar Prof. Suli.