Tabanan. Disrupsi era saat ini perguruan tinggi ditargetkan untuk melakukan pembelajaran dengan perkembangan teknologi, selain itu meningkatkan kualifikasi pendidikan serta kemampuan para dosen agar mampu bersaing hingga internasional.

Politeknik Internasional Bali (PIB) sebagai perguruan tinggi vokasi yang berkualitas, berkarakter, dan terpercaya mulai menerapkan sistem belajar online atau E-Learning yang akan mempermudah proses pembelajaran jarak jauh serta meningkatkan kualitas perkualiahan.

Bertempat di Kampus PIB, di kawasan Pantai Nyanyi, Tabanan, selama 2 hari dosen, staf admin dan staf IT PIB dilatih membuat learning management system untuk setiap mata kuliah. Pelatihan E-learning ini dibimbing oleh Prof. Ir. R. Eko Indrajit, MBA, MA, MSc. dan Muhammad Fauzi, M.Pd.

Prof. Eko Indrajit mengatakan bahwa sebentar lagi akan keluar regulasi dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) untuk perguruan tinggi di Indonesia wajib menerapkan E-Learning minimal sebanyak 50% mata kuliah.

“Inilah salah satu bentuk disruptif di dunia pendidikan, dan PIB adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang memberanikan diri melaksanakan pembelajaran secara online. Walaupun di Bali namun semangat pengelola dan dosen PIB sangat tinggi mengalahkan perguruan tinggi lain terutama di Pulau Jawa,” ujar Prof. Eko saat ditemui di Kampus PIB.

Peserta sangat antusias dan senang dapat mengikuti pelatiahan E-Learning ini dan menimbulkan rasa bangga sebagai dosen PIB yang berkomitmen menerapkan teknologi pendidikan masa depan sebagai antisipasi revolusi industri 4.0 dan menyiapkan Generasi Emas Indonesia 2024.

Sementara itu Direktur PIB, Prof. Dr.Ir. A. Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis.,D.Th., Ph.D., D.Ag, mengatakan bahwa penerapan eleraning di PIB ini adalah bentuk komitmen PIB pada nilai-nilai yang dianut PIB yaitu GIVER (Genuine Impactful Visionary Excellent Respect).

“Komitmen kami menjadi lembaga pendidikan kepariwisataan bertaraf Internasional yang menghasilkan SDM yang excellent, berjiwa pemimpin dan entrepreneur, dan penerapan elearning ini adalah salah satu wujudnya” jelas Prof. Suli.

Prof. Suli menambahkan, sistem pembelajaran secara E-Learning juga harus diimbangi dengan peningkatan kompetensi para dosen. Mahasiswa yang dihadapi dosen saat ini adalah mahasiswa generasi milenial.

“Mahasiswanya adalah kaum milenial yang lahir dan berkembang di era digital, oleh karena itu para dosen harus meningkatkan kompetensi keilmuan serta melakukan inovasi metode pembelajaran termasuk memanfaatkan E-Learning,” pungkas Prof. Suli.