Pernahkah kamu mendengar tentang Greek yoghurt dan Greek-style yoghurt? Mungkin keduanya terdengar mirip, tapi ternyata mereka memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho! Seiring dengan meningkatnya tren hidup sehat, yoghurt—terutama Greek yoghurt—menjadi salah satu pilihan makanan favorit banyak orang. Nah, apa sebenarnya yang membedakan Greek yoghurt dengan Greek-style yoghurt? Yuk, kita bahas lebih dalam!
1. Apa Itu Greek Yoghurt?
Greek yoghurt dikenal dengan teksturnya yang sangat kental dan rasanya yang lebih tajam dibanding yoghurt biasa. Proses pembuatannya melibatkan penghilangan sebagian besar whey, yaitu cairan hasil fermentasi yoghurt. Proses penyaringan ini membuat yoghurt jadi lebih padat dan kental. Selain itu, Greek yoghurt mengandung lebih banyak protein dibandingkan yoghurt biasa, karena whey yang mengandung air dan sebagian protein dihilangkan.
Greek yoghurt memiliki sejarah panjang dan populer di negara-negara Mediterania seperti Yunani dan Turki. Jenis yoghurt ini sering digunakan dalam berbagai hidangan sebagai pengganti krim asam atau bahan dasar saus yang lebih sehat. Sifatnya yang creamy namun tetap ringan membuatnya cocok dipadukan dengan berbagai makanan, mulai dari granola, madu, hingga salad dressing.
2. Apa Itu Greek-Style Yoghurt?
Nah, di sinilah muncul kebingungan. Greek-style yoghurt sebenarnya bukan Greek yoghurt asli. Meskipun sekilas mirip, Greek-style yoghurt sering kali dibuat tidak melalui proses penyaringan yang ketat seperti Greek yoghurt. Untuk meniru tekstur yang lebih kental, produsen biasanya menambahkan bahan pengental seperti pati jagung atau gelatin. Karena itu, meskipun terlihat serupa, rasa dan teksturnya bisa sedikit berbeda.
Greek-style yoghurt cenderung memiliki rasa yang lebih ringan dan manis, serta lebih cocok untuk lidah konsumen yang mencari yoghurt yang “lebih mudah diterima” daripada Greek yoghurt asli yang rasanya lebih tajam dan asam.
3. Karakteristik: Apa Bedanya?
Karakteristik | Greek Yogurt | Greek-Style Yogurt |
Tekstur | Sangat kental, creamy | Kental, tapi tidak sepadat Greek |
Rasa | Tajam, sedikit asam | Lebih ringan, lebih manis |
Proses Pembuatan | Disaring untuk menghilangkan whey | Tambahan bahan pengental |
Warna | Cenderung lebih pekat | Lebih cerah, karena tambahan pengental |
Bahan Tambahan | Hanya susu dan kultur bakteri | Gelatin atau bahan pengental lainnya |
4. Perbandingan Nilai Gizi
Jika kita membandingkan nilai gizi keduanya, Greek yoghurt lebih unggul dalam hal kandungan protein. Proses penyaringan whey yang dilakukan dalam pembuatan Greek yoghurt mengurangi kadar air, karbohidrat, dan gula, tapi meningkatkan jumlah protein per sajiannya. Sebaliknya, Greek-style yoghurt, meskipun memiliki tekstur yang serupa, sering kali mengandung lebih banyak gula dan lebih sedikit protein.
Berikut adalah perbandingan nilai gizi rata-rata (per 170g):
Greek Yogurt | Greek-Style Yogurt | |
Kalori | 100–120 kcal | 150–200 kcal |
Protein | 10–15g | 5–8g |
Lemak | 0–10g | 2–12g |
Karbohidrat | 5–10g | 15–20g |
Gula | 4–6g | 12–15g |
Kalcium | 15–20% dari kebutuhan harian | 10–15% dari kebutuhan harian |
Dari tabel di atas, terlihat bahwa Greek yoghurt jauh lebih padat protein, yang menjadikannya pilihan sempurna untuk kamu yang mencari camilan sehat atau ingin menambah asupan protein harian. Sebaliknya, Greek-style yoghurt lebih cocok untuk yang menginginkan camilan lebih manis dan ringan, tetapi tetap sehat.
5. Mana yang Lebih Baik?
Jika kita berbicara tentang nilai gizi, Greek yoghurt tentu lebih unggul, terutama bagi mereka yang mencari protein tinggi dengan rendah gula. Ini menjadikannya pilihan ideal untuk:
- Atlet atau orang yang aktif secara fisik, karena kandungan protein membantu pemulihan otot.
- Mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat, karena Greek yoghurt memiliki karbohidrat yang lebih rendah.
- Pengganti krim untuk hidangan yang lebih sehat, karena teksturnya yang creamy dan tebal
Namun, Greek-style yoghurt juga memiliki keunggulan. Yoghurt ini biasanya lebih terjangkau dan lebih mudah ditemukan di supermarket. Rasanya yang lebih ringan juga mungkin lebih disukai oleh mereka yang baru mulai mencoba yoghurt atau tidak terlalu suka dengan rasa tajam dari Greek yoghurt asli.
6. Apakah Greek-Style Yoghurt Baik untuk Memasak?
Salah satu hal yang sering ditanyakan adalah: apakah Greek-style yoghurt bisa digunakan untuk memasak seperti halnya Greek yoghurt? Jawabannya, bisa, tapi hasilnya mungkin sedikit berbeda. Karena teksturnya tidak sepadat Greek yoghurt asli, saat digunakan dalam baking atau memasak, Greek-style yoghurt mungkin tidak memberikan hasil yang sama creamy. Namun, untuk resep seperti saus atau smoothie, Greek-style yoghurt masih bisa jadi pilihan.
Sebaliknya, Greek yoghurt asli jauh lebih ideal untuk digunakan dalam berbagai resep masakan, terutama baking. Karena teksturnya yang sangat kental dan creamy, yoghurt ini sering digunakan sebagai pengganti mentega atau minyak dalam kue untuk menghasilkan tekstur yang lebih moist dan lembut
7. After-thought: Greek Yoghurt vs. Greek-Style Yoghurt
Jadi, apakah Greek yoghurt dan Greek-style yoghurt sama? Tentu saja tidak. Meskipun mereka terlihat mirip dan memiliki nama yang hampir sama, proses pembuatan, rasa, tekstur, dan kandungan gizinya cukup berbeda.
Greek yoghurt menawarkan lebih banyak manfaat kesehatan, terutama bagi mereka yang mengutamakan asupan protein dan rendah gula. Sementara itu, Greek-style yoghurt mungkin lebih cocok untuk kamu yang mencari rasa yang lebih ringan dan manis dengan harga yang lebih terjangkau.
Apapun pilihanmu, baik Greek yoghurt maupun Greek-style yoghurt bisa menjadi bagian dari gaya hidup sehatmu. Kamu hanya perlu memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu!
Kalau kamu tertarik untuk mendalami ilmu tentang makanan dan gizi, atau bahkan ingin tahu lebih banyak tentang teknik kuliner menggunakan berbagai jenis yoghurt, ini adalah kesempatanmu! Di PIB College, jurusan Culinary Arts & Gastronomy siap membekali kamu dengan pengetahuan mendalam tentang seni kuliner. Jangan sampai ketinggalan untuk daftar segera dan dapatkan banyak keuntungan eksklusif! Daftar sekarang di [daftar.pib.ac.id]
Penulis: Stephanie Gunawan