Tabanan – Upacara Wisuda Kedua Politeknik Internasional Bali (PIB) dilaksanakan di Gedung Auditorium Khatulistiwa pada hari Jumat, 19 November 2021 yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi Diploma Tiga Seni Kuliner dan Diploma Empat Manajemen Perhotelan. Prosesi wisuda dipimpin langsung oleh Ketua Senat Politeknik Internasional Bali, Dr (c). Ir. Deddy Kurniawan Halim, M.M., Ph.D, dan dihadiri oleh Direktur Politeknik Internasional Bali, Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D., D.Ag., Kepala Program Studi Diploma Tiga Seni Kuliner, Billy Tanius, S.ST.Par., M.Par., Kepala Program Diploma Empat Manajemen Perhotelan, Victor Bangun Mulia, B.Sc., M.B.A., dan Kepala Program Studi Diploma Empat Manajemen Event, Dwi Novita Cahyaningtyas Permatasari, S.I.P., M.A., M.B.A., CEE., CEM., CEP.
Lulusan terbaik dari Program Studi Diploma Tiga Seni Kuliner diraih oleh Cathlin Theresa Tania dengan IPK 3.83 dan lulusan terbaik dari Program Studi Diploma Empat Manajemen Perhotelan diraih oleh Georgia Franita Puspitasari dengan IPK 3.91.
Sebagai kampus pariwisata di Indonesia, PIB berkomitmen untuk menghasilkan lulusan unggul yang memiliki jiwa kewirausahaan. Hal ini diwujudkan melalui Program Bisnis Inkubator untuk mendorong dan mengarahkan mahasiswa dalam memulai dan menjalankan bisnis. Mahasiswa juga berkesempatan untuk mengembangkan usahanya melalui acara Business Pitching yang mendatangkan calon investor yang relevan dengan industri pariwisata. Dengan demikian, lulusan PIB diharapkan mampu untuk membangun bisnis sendiri dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Kemudian, PIB juga mewajibkan seluruh mahasiswa untuk mengikuti serangkaian sertifikasi sebelum mendaftar wisuda. Mahasiswa dari Program Studi Diploma Tiga Seni Kuliner diwajibkan mengikuti Sertifikasi Kompetensi Pengolahan Makanan serta Pembuatan Roti dan Kue. Sedangkan mahasiswa dari Program Studi Diploma Empat Manajemen Perhotelan mengikuti Sertifikasi Kompetensi Front Office dan Bartender. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk mengikuti tes TOEIC (The Test of English for International Communication).
Dalam sambutannya, Prof. Sulistyawati menyampaikan apresiasi atas tekad dan semangat wisudawan dan wisudawati dalam menuntaskan pendidikan di tengah Pandemi Covid-19. Prof. Sulistyawati menyampaikan harapannya agar lulusan PIB tetap menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi laju perkembangan teknologi dan informasi yang kian cepat. Hal tersebut dikarenakan hanya orang-orang yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahanlah yang mampu berkembang menjadi seorang entrepreneur sejati. Sambutan Prof. Sulistyawati ditutup dengan seutas kutipan dari Eleanor Roosevelt, “The future belongs to those who believe in the beauty of their dreams.”
Ketua Yayasan Bali International Training and Development Centre (BITDeC), Dr (c). Paulus Herry Arianto, M.A., CBC, dalam acara yang sama memaparkan international pathway program yang sudah mulai direalisasikan melalui kerjasama dengan beberapa institusi besar seperti Curtin University Australia, Taylor University Malaysia, Osaka University of Tourism, City of Glasgow College, dan masih banyak lagi. Program jangka panjang ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk menjadikan PIB sebagai kampus pariwisata di Bali yang memiliki jaringan internasional.
Lebih lanjut, yayasan juga berkomitmen untuk memberikan beasiswa kepada calon mahasiswa berprestasi, khususnya yang berasal dari seluruh Kabupaten/Kota di Bali. Hal ini bertujuan agar Bali memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan mampu menjadi tuan rumah yang mengelola pariwisata daerah. Beliau juga menyampaikan rasa bangganya kepada Prof. Sulistyawati yang hingga saat ini masih terus berjuang untuk memajukan dunia pendidikan. Di akhir sambutannya, Bapak Paulus menyampaikan, “Habiskan jatah kegagalanmu di masa muda. Jangan takut akan kegagalan, tetapi takutlah untuk tidak pernah mencoba dan memulai”.
Dalam acara Wisuda Kedua PIB, Ketua LLDIKTI Wilayah VIII, Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si juga turut hadir untuk memberikan banyak pesan kepada wisudawan dan wisudawati. “Hapuskan kata malas dari hidup kita kalau ingin jadi orang sukses”, papar Prof. Dasi dalam sambutannya. Beliau juga menambahkan, untuk menjadi orang sukses, hendaknya hindari berpikir terlalu rumit dan harus berani memulai (STV).