Tabanan, (25/05/2023) – PIB College merupakan salah satu kampus pariwisata di Bali yang terus berkomitmen memberikan kontribusi dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Pada tahun pertama berdiri, institusi ini membuka beberapa Program Studi (Prodi) antara lain Culinary Arts (A.Md.Par), Hotel Management (S.Tr.Par) , dan Event Management (S.Tr.Par).
Memasuki tahun keenam, PIB College mulai melebarkan sayap tidak hanya di bidang pariwisata, namun juga di industri digital dan kreatif dengan membuka Prodi Digital Business (S.Tr.Bns) dan Executive Hotel Management Program (S.Tr.Par) yang berkolaborasi dengan The Apurva Kempinski Bali. Belum cukup sampai disana, PIB saat ini mulai merancang Program D2 Fast Track di bawah naungan Prodi Hotel Management yang berfokus pada Room Division Operations.
Dalam persiapan pembukaan Program Fast Track, PIB College mengundang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mitra, industri, dan asosiasi dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan di Nusantara VIP Room PIB. Dalam hal ini PIB berperan sebagai institusi pendidikan yang menjembatani kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dari pihak industri dengan kebutuhan pemantapan kurikulum dari pihak sekolah.
Acara FGD berjalan hybrid, diadakan secara daring dan luring dalam waktu bersamaan. Partisipan yang hadir antara lain InterContinental Bali Sanur Resort, Jumeirah Bali, Merusaka Nusa Dua, Raffles Bali, Hotel Front Liners Association (HFLA) Bali, Indonesian Hotel General Managers Association (IHGMA) Bali, SMK Restu Muning Baturiti Tabanan, SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung, SMKN 4 Denpasar, SMKN 4 Negara, SMKN 2 Singaraja, SMKN 4 Mataram, SMK Widiatmika, dan SMK Kristen Harapan Denpasar.
Sesi FGD dibuka oleh Dr. Paulus Herry Arianto, M.A., C.B.C selaku Wakil Direktur PIB College.
“Kami sangat serius dengan program ini. Dari hasil diskusi saya dengan industri, salah satu keresahan yang dirasakan adalah kurangnya ketersediaan SDM pasca pandemi Covid-19 dan banyak dari mereka yang lebih memilih ke luar negeri”, terang Dr. Paulus.
Dr. Paulus juga menambahkan bahwa salah satu bagian di industri Perhotelan yang kekurangan SDM adalah di Room Division Operations. Hal ini dikarenakan lulusan Perhotelan lebih memilih konsentrasi lain yang dianggap lebih “elite”. Dengan demikian, tercipta gap antara kebutuhan industri dengan ketersediaan SDM unggul yang siap kerja.
“Program D2 Fast Track Room Division Operations adalah langkah awal untuk menciptakan generasi unggul dengan kemampuan yang relevan dengan kebutuhan industri saat ini”, pungkasnya.
Program D2 Fast Track yang sedang dirancang oleh PIB College diproyeksikan dapat menghasilkan talenta unggul yang siap diserap oleh industri dengan waktu tempuh pendidikan yang lebih singkat. Satu semester diselesaikan di SMK, satu semester di PIB College, dan dua semester penempatan di industri.
Program ini dimulai dari Kelas 11 mengingat di tingkat ini siswa SMK sudah memilih jurusan yang lebih berkonsentrasi sesuai dengan minat bakat mereka. Mata pelajaran di Kelas 11 nantinya akan dimasukan ke Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang setera dengan 1 Semester pembelajaran di PIB College. Kemudian, Semester 2 dilanjutkan di PIB setelah siswa lulus dari jenjang SMK. Terakhir, Semester 3 dan 4 akan didedikasikan untuk program magang di industri.
Lebih lanjut, tidak akan ada pengulangan mata kuliah yang sebelumnya sudah dipelajari siswa saat di SMK. Pembelajaran di SMK nantinya akan menekankan kolaborasi dengan guru, dosen/instruktur PIB College, dan industri.
Dalam sesi diskusi, Bapak I Putu Gede Adi Putera Negara, S.E. selaku Kepala Sekolah SMK Pariwisata Triatma Jaya Badung menyampaikan bahwa perlu adanya penyamaan persepsi antara kurikulum di SMK dan perguruan tinggi yang disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan industri.
Lebih lanjut, Ibu Anie Kumala sebagai salah satu perwakilan dari InterContinental Bali Sanur Resort menambahkan bahwa saat ini industri kesulitan untuk merekrut siswa magang (intern).
“Intern dari SMK seringkali skill-nya belum match dengan kebutuhan industri. Kami sangat menyambut baik keterbukaan dan fleksibilitas dari pihak SMK yang bersedia menyesuaikan kurikulum di SMK dengan kriteria skill yang dibutuhkan di industri”, terang Ibu Anie.
Sesi FGD ditutup dengan merangkum masukan dari SMK, industri, dan asosiasi untuk perbaikan kurikulum D2 Fast Track yang sebelumnya telah dipresentasikan. Ke depannya, PIB College akan mengadakan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan undangan yang hadir dan siap berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan pembukaan Program D2 Fast Track: Room Division Operations.
(KKP)