Semakin harı media sosial semakin menjadi platform yang cukup berpengaruh dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang bisnis, pemasaran, serta hubungan sosial. Di era yang serba digital ini, banyak individu dan perusahaan yang bersaing untuk meningkatkan jumlah followers atau pengikut mereka di platform mereka. Namun, dalam usaha untuk meningkatkan popularitas, beberapa pengguna mungkin tergoda untuk membeli followers. Hayo, apakah kalian juga salah satunya?
Tapi tahu nggak sih, meskipun terlihat menguntungkan karena terlihat terjadi peningkatan cukup drastis pada bagan followers, namun tindakan tersebut dapat memiliki dampak yang merugikan baik bagi reputasi pribadi maupun bisnis yang dijalankan. Berikut merupakan beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi jika pengguna media sosial memutuskan untuk membeli followers :
- Akun Tidak Aktif : Followers yang dibeli biasanya cenderung tidak memiliki minat atau keterlibatan yang nyata dengan konten yang dipublikasikan. Followers tersebut sering kali hanya akun-akun bot atau akun yang tidak aktif. Jadi perlu diingat, walaupun jumlah pengikut terlihat meningkat drastis, namun interaksi nyata dengan konten akan minim.
- Menurunkan Tingkat Keterlibatan (Engagement): Perlu diingat ya guys, media sosial itu punya algoritma yang salah satu tugasnya memperhitungkan tingkat keterlibatan atau engagement rate sebagai salah satu faktor penting dalam menentukan relevansi suatu akun. Jika kalian membeli followers mąka akan sangat berpengaruh pada tingkat keterlibatan yang seharusnya menjadi tolok ukur keberhasilan suatu akun. Kenapa? Karena keterlibatan seperti like, comment, share akan menurun drastis, karena jumlah followers yang dimiliki cukup besar namun minim interaksi.
- Reputasi dan Kepercayaan Akan Rusak : Ketika ketahuan bahwa sebagian besar followers yang dimiliki adalah dari hasil beli, maka kredibilitas dan kepercayaan pengikut yang asli bisa terpengaruh. Hal ini bisa mempengaruhi citra personal atau merek dalam jangka panjang, karena orang-orang khususnya yang mengikuti akun tersebut, akan mulai mempertanyakan integritas dan kejujuran dari akun tersebut.
- Penurunan Visibilitas : Algoritma media sosial bekerja dengan cara menyesuaikan penayangan konten berdasarkan interaksi yang diterima. Jika akun memiliki banyak followers namun dari hasil membeli dan tidak berinteraksi terhadap konten yang sering dipost oleh suatu akun, algoritma bisa menafsirkannya sebagai kurangnya keterlibatan dengan audiens. Apa akibatnya? postingan atau konten tersebut mungkin tidak mendapatkan visibilitas yang diharapkan atau konten dari akun tersebut akan jarang ditampilkan.
- Pelanggaran Kebijakan : Selain 4 dampak negatif diatas, ternyata pembelian followers juga dapat berakibat fatal lho! Jika ketahuan, akun tersebut dapat dikenakan sanksi seperti pembatasan akses atau bahkan penghapusan akun secara permanen. Ini jelas bisa merugikan, terutama jika akun tersebut digunakan untuk tujuan bisnis. Udah bangun citra susah payah di statu platform, eh malah akunnya bisa kena banned atau dihapus sama sistem, duh rugi dong.
Nah, jadi kalian sudah tahu kan bahwa membeli followers itu ternyata banyak banget dampak negatifnya. Dalam era di mana keterlibatan dan interaksi dengan audiens menjadi kunci keberhasilan di media sosial, penting untuk membangun komunitas yang autentik dan berkelanjutan. Memiliki followers yang sebenarnya tertarik dan terlibat dengan konten yang dibagikan jauh lebih berharga daripada sekadar angka di layar. Oleh karena itu, tidak membeli followers palsu adalah langkah yang bijaksana untuk membangun reputasi dan kehadiran brand yang lebih kuat.
Yuk kuasai materi di bidang digital dan bisnis! Join sekarang juga di DIGITAL BUSINESS PROGRAM PIB COLLEGE! Cek informasi selengkapnya di pib.ac.id selain informasi tentang sekolah, kalian juga bisa cari-cari artikel menarik lho disana. Kunjungi website PIB sekarang juga!