Mahasiswa Program Seni Kuliner menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam ajang Food Testing yang diadakan Politeknik Internasional Bali. Food Testing sendiri adalah sebuah ajang penilaian hasil masakan yang dilakukan rangka menguji kemampuan dan pengetahuan seluruh mahasiswa sebelum mereka melanjutkan tahap akhir dari masa studi mereka dalam merancang tugas akhir. Mahasiswa Politeknik Internasional Bali diminta untuk menyajikan minimal 5 jenis inovasi makanan berbeda, dan menyempurnakan hasil kerja keras mereka melalui teknik plating dan dekorasi penataan produk sesuai dengan kreativitas mereka sendiri.

Food Testing kali ini diadakan selama dua hari 10-11 Desember 2020, dengan mengundang beberapa chef ternama dari ICA Indonesia dan Bali Culinary Pastry School. Acara berlokasi di Café Lab Politeknik Internasional Bali dengan melaksanakan protokol kesehatan dan CHSE secara ketat. Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., D.Th., Ph.D, D.Ag selaku Direktur Politeknik Internasional Bali sekaligus dewan juri memimpin langsung jalannya rangkaian acara.

Food Testing menghadirkan 79 masakan baru yang seluruhnya berasal dari hasil modifikasi 16 orang mahasiswa mulai dari makanan pembuka, hidangan utama, hingga makanan penutup. Seluruh hidangan yang disajikan memiliki ragam bahan khusus yang terdiri dari serangkaian daging, sayur, buah, rempah, bahkan bunga sebagai daya tarik utama.
Food Testing hari pertama didominasi oleh makanan manis berupa olahan makanan penutup yang beberapa di antaranya merupakan modifikasi dari makanan tradisional Indonesia menjadi sebuah sajian makanan penutup bertema barat seperti eclairs, tart, panacotta, cake, dll. Sedangkan di hari kedua, Food Testing didominasi oleh berbagai sajian makanan pembuka, makanan penutup, dan makanan pendamping yang dibuat dengan menggunakan bahan-bahan khas dari berbagai daerah di Indonesia. (STV)